About

Semasa kecil penulis lebih senang pelajaran berhitung daripada mengarang. Pelajaran mengarang yang merupakan bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia terasa sulit bagi penulis karena memerlukan daya imajinasi dan pengetahuan yang luas. Penulis memiliki keterbatasan akan hal itu.

Penulis melewati masa kecil di Tembilahan, kota yang berjarak 300 km dari Pekanbaru, ibukota propinsi Riau. Biasanya ditempuh dalam waktu 7 jam. Di sana tak ada gunung ataupun pantai yang selalu indah seperti diceritakan pada buku Pelajaran Bahasa Indonesia. Tak ada juga pematang sawah tempat berlarian ketika berlibur ke rumah nenek. Terlebih lagi penulis berasal dari keluarga yang menganggap liburan bukanlah kebutuhan primer sehingga saat libur sekolah biasanya diisi dengan kegiatan membantu orang tua berjualan.

Penulis melanjutkan pendidikan SMA di kota Pekanbaru dan tinggal di asrama. Setelah 2 tahun tidak tinggal di rumah jiwa kemandirian penulis mulai tumbuh. Penulis kemudian kuliah di kota pelajar Yogyakarta.

Yogyakarta memiliki banyak tempat menarik. Bersama teman kampus, penulis mengunjungi tempat-tempat menarik. Dari situ jiwa ingin menulis muncul, menulis tentang apa yang dilihat dan dirasakan. Menulis yang dulunya terasa sulit kini menjadi lebih mudah, walaupun gaya menulis penulis biasa-biasa saja dibanding orang lain yang lebih jago.

Setelah lulus kuliah penulis bekerja di Cilegon. Bekerja dan memiliki uang membuat penulis leluasa untuk traveling ke tempat yang lebih luas. Penulis berharap dapat menjelajah lebih banyak tempat lainnya baik di dalam maupun di luar negeri agar dapat membuka mata dan merangkai cerita…

 

Regards,

Yusnadi

 

12 thoughts on “About

  1. Hi Mas Yusnadi, apakah boleh diinfokan bagaimana caranya berhasil mendapatkan visa korea tanpa SPT seperti yang kedua rekan mas lakukan? Terima kasih ya 🙂

    1. Halo Mbak Nurul,

      Pertama, ngurus sendiri ke kedubes korea (bukan via travel agent karena kalau via travel agent kadang mereka mensyaratkan yang agak berlebihan)

      Kedua, surat rekomendasi kerja dari kantor mutlak ada (dicantumkan alasan ke Korea dan akan balik lagi setelah periode tsb)

      Ketiga, rekening koran dan ref bank. Padahal temen saya ini gaji-nya gak gede-gede banget, saldo rek-nya sekitar 30-an juta (kalau saldo saya malah di bawahnya :-D)

  2. Pagi Pak Yusnadi, Kalau kita gak punya SPT, bagaimana jalan keluarnya ya pak? Apakah ada contoh Suratnya, Pak?

Leave a comment