Foreign · Macau

Saya Suka Macau karena 6 Hal Ini…

Sebelumnya saya tak pernah bermimpi mengunjungi Macau. Macau yang notabene kota judi dalam pikiran saya adalah kota yang mengerikan, banyak mafia, dan rawan kejahatan. Satu-satunya alasan yang membuat saya sampai disini karena menjadi tempat transit menuju Hong Kong. Mampir disini karena tiket Air Asia tujuan Macau jauh lebih murah daripada ke Hong Kong.

Ibarat kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Karena belum kenal itulah sehingga saya berpikiran demikian. Tapi, tak perlu berlama-lama untuk jatuh cinta. Kesan pertama setelah mendarat begitu melekat, kesan itu diberikan oleh kelap-kelip lampu di kota yang sangat menawan. Saya langsung terpesona dan jatuh hati… Oya, dalam trip kali ini saya berangkat dengan Valzon dan Dinar, yang satu teman SMA Plus Propinsi Riau dan yang satu Teman Kuliah di Teknik Kimia UGM.

Kelap-kelip lampu dikota memang menjadi porsi yang besar dalam proses jatuh hati ini, tapi ada 5 faktor pendukung lainnya yang semakin melengkapi:

  1. Kelap-Kelip Lampu

Saya bersyukur mendarat di malam hari sehingga penampakan pertamanya adalah kemegahan Macau di malam hari. Dari bandara kami naik shuttle ke Venetian Hotel & Resort. Di perjalanan mulai tampak gedung-gedung dengan lampu yang berwarna-warni. Kami turun di Venetian Hotel, bukan nginep disini sih tapi transit doank, hehehe :-). Disini saya menikmati kelap kelip lampu dari Crown Hotel, Hard Rock, dan City of Dreams yang terletak di depan Venetian Hotel. Ketiga gedung itu seperti janjian memancarkan lampu secara bersamaan dengan warna-warna yang selaras sehingga terlihat saling bersinergi. Warna lampunya berubah-ubah antara warna hijau, biru, juga silver. Sebagai orang kampung yang terbiasa dengan pemadaman bergilir tentu saya takjub kemegahan ini. Jadi, menikmati lampu di malam hari merupakan wisata yang sangat menyenangkan bagi saya 🙂

IMG_3424 IMG_3431IMG_3434

Dari Venetian perjalanan dilanjutkan ke Hotel Man Va yang beralamat di jalan Rua da Caldeira no 30. Meskipun sudah cukup berumur, tapi hotel ini terletak di tengah kota sehingga gampang kemana-mana, ke Senado Square atau Casino Lisboa bisa ditempuh dengan jalan kaki. Dalam perjalanan menuju pusat kota ini juga disuguhi kilauan cahaya lampu yang memukau.

Setelah check in dan mandi, kami keluar untuk kembali menikmati kelap-kelip lampu. Bagian favorit saya di depan Casino Lisboa. Disini, jam 12 malam tak terasa hening atau gelap. Tak ada lampu yang dimatikan, suasananya masih seperti jam 7 malam. Mungkin jika daya listrik disini dipindah ke Sumatra akan mampu mengentaskan pemadaman bergilir :-).

Oya, keesokan harinya kami kembali ke tempat ini, di siang hari, dan saya kembali takjub karena lampu-lampu LED tersebut tetap menyala. Benar-benar boros energi ya, hehehe… 🙂

Malam hari
Malam hari
Siang hari
Siang hari

2. Senado Square & Ruins of St. Paul’s 

Senado square adalah kompleks bangunan tua bergaya Eropa peninggalan Portugis. Letaknya tak jauh dari Casino Lisboa. Saya kebetulan sempat berkunjung  dua kali, malam dan siang hari. Hal yang saya suka dari suasana malamnya adalah terasa tenang karena pengunjungnya lebih sedikit. Selain itu pencahayaan ke gedung-gedungnya yang berwarna keemasan begitu menentramkan.

Namun berkunjung di siang hari juga tak kalah menawan. Tempat ini semacam alun-alun kota sehingga banyak warga lokal dan turis yang berbaur disini. Semakin ke dalam ada banyak pertokoan yang menjual berbagai macam barang.

Disini juga terdapat Ruins of St. Paul’s, yaitu area bekas runtuhan gereja. Gereja St. Paul ini hanya menyisakan pintu depannya saja. Kala melihat langsung,  saya dapat membayangkan kemegahannya di masa lampau.

IMG_3442IMG_3446 IMG_3453 IMG_3449IMG_3547 IMG_3551IMG_3574

3. Shuttle Bus Gratis

Untuk urusan transportasi, jika mau berhemat kita bisa menggunakan shuttle bus gratis. Shuttle bus ini menghubungkan tempat-tempat populer di Macau seperti casino, mal, pelabuhan dan bandara. Meskipun gratis, maintenance-nya tetap diperhatikan. Bus terlihat bersih dan terawat. Kami selalu menggunakan shuttle bus ini selama di Macau. Pernah sekali naik taksi, dari Venetian ke hotel karena sudah capek dan terlalu malam.

Cara untuk naik shuttle ini adalah cukup antri di halte-halte yang sudah ditentukan. Disana akan ada beberapa shuttle dengan tujuan yang berbeda. Armadanya cukup banyak sehingga tak perlu lama menunggu. Tapi dibeberapa tempat untuk dapat naik shuttle ini kita harus memiliki kupon dulu. Shuttle bus dari Grand Lisboa ke pelabuhan ferry contohnya. Shuttle berangkat dari basement, ketika kami tiba di basement petugasnya bilang untuk mengambil kupon di area casino. Jadi kami mesti ke atas lagi. Tujuannya mungkin agar orang-orang masuk area casino dulu, atau malah sebenarnya shuttle itu ya memang untuk pengunjung casino, bukan untuk orang seperti kami yang cuma memanfaatkan fasilitas gratis, hehehe… Kupon di pegang oleh mbak-mbak yang jaga casino, untungnya si mbak tidak nanya macam-macam, takut juga kan kalo dia nanya begini, “main di meja berapa, mas?” 🙂

img_3615 img_3622

4. Venetian Hotel & Resort

Dari namanya tempat ini terkesan seperti privat area. Padahal selain hotel tempat ini adalah mal dan tempat bermain casino yang merupakan public area. Malahan tempat ini sangat tersohor. Pilar-pilarnya megah, keramiknya keren memiliki efek 3 dimensi, dan bangunannya luas. Saya sempat minder melihat orang-orang disini yang umumnya tampil rapi.

IMG_3397

Bagian favorit saya adalah mal di lantai 2 yang konsepnya dibuat mirip Venice, lengkap dengan kanal-kanal dan gondola. Langit-langit tampak nyata berwarna biru yang menawan.

img_3643img_3695

5. Wisata Kuliner

Tak banyak tempat makan halal di Macau, sebelum berangkat saya sudah membuat list akan makan siang di Indian Spice Express yang terletak di dalam foodcourt Venetian, di area Venice. Tetapi tanpa diduga, ketika check out dari hotel dan keluar dari arah yang berbeda kami menemukan Loulan Islam Restaurant yang letaknya tak jauh dari Man Va Hotel. Makan siang kami pun dipindahkan kesini 🙂

Loulan Islam Restaurant menyajikan masakan China. Seperti halnya restoran China, ada banyak menu yang dipajang di dinding, kami memesan daging dan ikan. Makanannya fresh, gurih, dan enak. Recommended deh. Kalau dari senado square hanya berjarak 600 meterloulanIMG_3517IMG_3525IMG_3529IMG_3530 IMG_3535

Makanan halal lainnya yang kami cicipi adalah Turkish Ice Cream. Terletak di jalanan Senado Square. Yang spesial dari es krim ini adalah penyajiannya, kita dikerjai dulu sebelum menyantapnya. Mas penjualnya “mengerjain” pembeli seolah-oleh akan memberikan es krimnya, tetapi kemudian diambil kembali, diputer-puter dan berulang kali. Meskipun sudah tau bakal dikerjain tetapi tetap saja seru.

IMG_3564

6. Bertetangga dengan Hong Kong

Letaknya yang bertetangga dengan Hong Kong inilah yang membuat saya mampir kesini. Selain karena tiket murah, lumayan juga menambah cap di passport dan untungnya malah jatuh cinta. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Macau – Hong Kong dapat di tempuh dengan kapal ferry dengan waktu tempuh 1 jam dengan jadwal pelayaran dari pagi hingga malam hari

Itu sih 6 hal yang membuat saya jatuh hati dengan Macau. Ya kalau ada waktu dan tiket murah lainnya mungkin saja bernostalgia ke Macau lagi 🙂

img_3591

Leave a comment